
Kunjungan Porta Sancta 9 Paroki KAJ Lansia Simeon Hana PKKC 23 Agustus 2025
Semenjak terbentuknya Kepengurusan yang baru pada tgl 14 Juni 2025, maka kami para Pengurus membuat Program Bulanan supaya setiap Anggota LSH bisa tetap Sehat, Aktif dan Bahagia didalam komunitasnya, untuk itu kami membuat Program Bulanan dan tibalah saatnya tgl 27 Juli 2027 kita selenggarakan Hari “Kakek Nenek Sedunia” yang berlangsung dengan baik,aman,lancar dan khusuk/khidmat,pada bulan berikutnya tgl 23 Agt 2025 kita adakan Acara Porta Sancta 9 Paroki di KAJ,pada awalnya mereka pada ragu-ragu,bisa tidak 9 Paroki dan Misa dalam 1 hari?? Karena mereka rata-rata kalau Prota Sancta hanya 3 Paroki saja, setelah kita yakinkan dan kita Motivasi, kita tunjukkan Destinasinya, pada intinya mereka setuju serta Antusias,dan Panitia juga yakin kalau mereka pasti bisa. Maka kita bentuk Tim: 2 orang Team Leader di dalam Bus ( 2 Bus “Kerub”),2 orang MC,2 orang yang minta ‘Cap’ Porta Sancta di setiap Paroki, 1 orang pasang Banner,Koordinator Koor & Angklung,Koordinator Doa di setiap Paroki yang kita tuju, Panitia Kuis & Door Prize di setiap Bis,ada Seksi Konsumsi yang membagikan Snack & makan siang, 2 orang Tim Kesehatan,termasuk yang mengingatkan masalah Time skedul, jadi kita sudah mengingatkan di setiap kunjungan Porta Sancta yang kita tuju ada Durasi waktunya.
Note: Kepanitiaan disusun berdasarkan Peserta yang ikut dan di bawah Koordinasi KSB (Ketua,Sekretaris,Bendahara) LSH PKKC
Foto Saat Akan Berangkat Ke Porta Sancta
Perjalanan menuju Porta Sancta
1. Gereja Katedral Jakarta
Saat sebelum berangkat, kita mulai dengan Doa yang dipimpin oleh Romo Moderator LSH PKKC, Romo Robertus Eeng Gunawan dan Bus berangkat jam 06.15 pagi, sedikit terlambat dari skedul karena menunggu Peserta yang agak terlambat, perjalanan kita lakukan dalam jangka waktu 1 jam.
Akhirnya tibalah kita ke Gereja Katedral yang dibangun secara bertahap sejak tahun 1807 dan sempat terbakar hebat, akhirnya Gereja dengan Arsitektur Neo-gotik ini diresmikan pada tahun 1901. Saat tiba, kita bentangkan Spanduk untuk berfoto bersama terus kita mainkan Angklung yang menjadi perhatian banyak Peziarah dari beberapa Gereja/Komunitas yang hadir di sana.
Setelah itu kita ber Porta Sancta di depan dan didalam pintu Gereja Katedral dan berdoa/berdevosi bersama didalam Gereja, terus kita lanjut ke Taman Doa Bunda Maria. Saat itu kita sudah terlambat ½ jam (30 menit) karena masih banyak yang ber foto-ria dan berlama-lama di Toilet.
2. Gereja Katolik Hati Kudus Kramat Jakarta
Tibalah kita di pemberhentian ke 2 di Gereja Katolik Hati Kudus Kramat Jakarta yang didirikan pada tahun 1920 sebagai Pemekaran dari Paroki Katedral, saat kita tiba kebetulan suasana sedang sepi, lalu kita menyanyikan lagu ‘Peziarah Pengharapan’ dan berdoa serta berdevosi didalam Gereja dan kepada Bunda Maria
Untuk sesi ini bisa kita lalui dengan cepat dan surprisenya ternyata Para Peserta bisa saling mengingatkan untuk disiplin waktu dan tidak berlama-lama dalam ber selfie ria serta di dalam Toilet.
3. Gereja Katolik Santa Theresia Menteng Jakarta
Kita sudah tiba di Gereja Katolik St. Theresia Menteng yang didirikan pada Tahun 1934 yang kental dengan suasan Eropa dengan tanpa ada Tiang Penyangga di tengah supaya Altar bisa terlihat dari semua arah
Saat kita tiba, ternyata ada acara Pengantin, jadi kita hanya berfoto di depan Gereja terus Doa dan Berdevosi di depan Taman Doa Bunda Maria. Jadi waktu yang diperlukan relatif cepat dan Puji Syukur, “DNA” Para Peserta untuk mengikuti “Disiplin Waktu” sudah mulai terbentuk.
4. Gereja Katolik Santo lgnasius Loyola Menteng
Tibalah kita ke Pemberhentian ke 4,Gereja Katolik St. Ignatius Loyola yang di tetapkan sebagai Paroki pada tahun 1949, yang saat itu sedang sepi dan kita bisa leluasa untuk berdoa dan berdevosi baik di Gereja maupun di depan Bunda Maria Durasi waktu masih on skedul
5. Gereja Katolik Santo Yusup/Joseph Matraman
Di Pemberhentian ke 5 ini kita tiba di Gereja Katolik St.Yusup/Yoseph yang didirikan pada Tahun 1924, dan disambut dengan hangat seperti yang sebelum-sebelumnya, dalam Sesi ini juga berjalan dengan baik dan lancartanpa ada halangan yang berarti dan waktu masih terjaga, yang menjadi Surprise itu adalah saat sudah separo jalan, tidak ada keluhan sama sekali kalau itu capai atau sakit, Padahal kita sudah tawarkan ‘kalau capai atau sakit, istirahat di Bus saja dan Busnya AC, mesin di hidupkan terus’… Tetapi Para Senior ini menolak untuk capai dan Acara berlanjut ke Sesi berikutnya.
6. Gereja Katolik St. Antonius Padua Bidaracina Jakarta
Saatnya kita tiba di Pemberhentian ke 6 di Gereja Katolik St.Antonius Padua Bidaracina Jakarta yang diresmikan pada tahun 1955 Seperti biasa, kita mengadakan Doa dan Berdevosi bersama di Gereja maupun kepada Bunda Maria kebetulan juga suasana sedang tidak banyak pengunjung jadi kita bisa lebih leluasa untuk berdoa disana.
Kebetulan saat itu sudah saatnya jam makan siang, jadi kita kembali ke Bus untuk ke Pemberhentian berikutnya sambil makan siang di Bus.
7. Gereja Katolik Aloysius Gonzaga Cijantung Jakarta
Setelah melalui Diskusi dengan Bapak Driver, akhirnya Pemberhentian ke 7 dialihkan dahulu ke Gereja Katolia Aloysius Gonzaga Cijantung yang diresmikan pada tahun 1979 Saat disana kita disambut dengan hangat dan bus bisa masuk di Area Gereja yang sebelumnya bus harus di parkir di area sekolah yang cukup makan waktu dan jauh, jadi kita cukup leluasa untuk ber-interaksi disana, apalagi ada beberapa Oma yang bisa bertemu dengan para Saudaranya disana, jadi kita berikan keleluasaan untuk berdoa dan berdevosi serta ber-interaksi cukup lama mengingat waktunya masih cukup longgar.
8. Gereja Katolik Kalvari Lubang Buaya Jakarta-Timur
Pemberhentian ke 8 sampailah kita ke Gereja Katolik Kalvari Lubang Buaya yang berjuang selama 30 Tahun untuk mendapatkan 1MB dan akhirnya 1MB terealisasi pada tahun 2021.
Saat disana kita disambut dan diantar oleh Tim Porta Sancta mereka, baik saat di Gereja,Ruang Adorasi/Kapel dan di Taman Doa yang ada Jalan-salibnya dan Ruang Sancturiom serta kolam ikannya yang cukup menyejukan mata di saat teriknya panas matahari dan tanpa terasa waktu sudah berjalan lebih dari 1 jam dengan melihat suasana Gereja disana, maka kita lanjutkan perjalanan berikutnya.
9. Gereja Katolik Servatius Kampung Sawah Bekasi
Di Pemberhentian terakhir atau ke 9 kita ke Gereja Katolik Servatius Kampung Sawah yang merupakan lnkulturasi Budaya/adat Betawi yang didirikan pada tahun 1896 mempunyai Tradisi Lokal “Sedekah Bumi” di mana Umat menyerahkan hasil buminya langsung kepada Tuhan dalam Misa Kudus di Gereja yang diadakan pada tgl 13 Mei setiap tahunnya dan Gereja ini juga mempunyai “Relikui Servatius” yang diantar langsung dari Belanda
Kami mendapatkan sambutan yang hangat setelah Misa dengan disambut oleh Romo Clay Pareira, SJ dan pak Matheus (1diantara 3 Pendekar Betawi yang ikut Misa), Romo dan pak Matheus berkenan berfoto bersama kami dan setelah itu pak Matheus menerangkan tentang Sejarah Gereja di Kampung Sawah ini,sampai dinamakan Gereja Servatius dan mendapatkan juga Relikui St.Servatius dari Belanda, Beliau menerangkan tentang kekentalan Adat Betawi disana, bisa dilihat saat Perarakan Misa Mingguan pasti ada yang pakai Baju Adat Betawi (Pakai Kopiah dan Celana Gombrang) seperti saat Misa kemarin, setelah itu kita pamit dan sekitar jam 19.00 kita berangkat dari Gereja Kampung Sawah dan saat di Bus kita bagikan Paspor & Sertifikat, Kita sampai ke Gereja PKKC jam 20.15
Dengan demikian tuntas sudah perjalanan “Ziarah Pota Sancta 9 Paroki KAJ” dalam 1 hari dan Para Peserta merasa ‘Amazing’ ternyata mereka bisa menempuh Perjalanan Porta Sancta seharian dengan Peserta & Panitia semuanya ‘Lansia’ dengan Disiplin Waktu yang sudah ditetapkan dan saat di Gereja Matraman ada lnsiden kecil yang membuat cedera 1 Peserta dan sudah diberikan obat merah serta bisa beraktivitas dengan tuntas,bahkan hari ini Beliau sudah retret di Sukabumi
Akhir kata, Selamat kepada para Peserta “Ziarah Porta Sancta” 23 Agustus 2025,mari kita menularkan kenangan yang indah di dalam kebersamaan ini dengan penuh suka-cita, canda-tawa, senda-gurau kepada Keluarga & keluarga besar LSH PKKC
Adios… Sayonara…
“Bersuka-citalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan : Bersukacitalah!” (Filipi 4:4)
Artikel dari : Lucas Maria Dedy Ari Marsangka – Ketua Lansia Simeon Hana PKKC