Tahbisan Imam dan Diakon Keuskupan Bogor 2025: Sukacita Iman di Tahun Yubileum

Tahun Yubileum 2025 menjadi momen penuh rahmat bagi Gereja Keuskupan Bogor. Pada Senin, 29 September 2025, bertepatan dengan Pesta Para Malaikat Agung Mikael, Gabriel, dan Rafael, Keuskupan Bogor menerima anugerah besar dengan ditahbiskannya sepuluh putra terbaik menjadi Imam dan Diakon.

Perayaan Ekaristi Tahbisan berlangsung di Gereja Paroki Santo Thomas, Kelapa Dua, Depok, dalam suasana syukur dan sukacita iman. Perayaan dipimpin oleh Uskup Keuskupan Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur, sebagai selebran utama, didampingi RP Sergius CSE, RD Alfonsus Sutarno, RD Dionnysius Yumaryogustyn Manopo, dan RD Ignatius Heru Wihardono. Puluhan imam diosesan dan tarekat religius turut hadir untuk memberikan doa serta dukungan bagi para calon tertahbis.

Utusan Tuhan

Dalam homilinya, Monsinyur Paskalis mengutip seruan Tuhan kepada Nabi Yeremia sebagai pesan yang relevan bagi para tertahbis delapan.

“Tuhan yang berfirman kepada Yeremia, hari ini berseru dengan pesan yang sama kepada Anda sekalian. Para Diakon dan Imam adalah orang-orang yang diutus oleh Tuhan. Selama bertahun-tahun mereka mengolah panggilan dalam proses formasi, hingga kini siap menjadi utusan Tuhan untuk mewartakan sabda-Nya,” ujar Monsinyur Paskalis.

Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut pun menekankan bahwa tahbisan bukan hanya peristiwa seremonial, tetapi tanda nyata Allah yang hidup hadir dan berkarya melalui para pelayan-Nya.

“Saya yakin para Diakon dan Imam ini percaya kepada pribadi Allah yang hidup, yang menyatakan kehendak-Nya dan menyertai umat-Nya. Artinya, kita dapat percaya penuh kepada Dia yang selalu memberi perhatian kepada kita,” lanjutnya.

Pesan Tahbisan

Berdasarkan bacaan Injil, Monsinyur Paskalis menyampaikan tiga pesan utama yang harus dihidupi para tertahbis:

Menjadi saksi Allah yang dipercaya. Tahbisan adalah kepercayaan besar dari Allah yang Mahakuasa, yang mengutus para Imam dan Diakon untuk berkarya menghasilkan buah kebaikan.

Membawa karya keselamatan. Seperti Kristus yang datang untuk menyelamatkan, para tertahbis dipanggil menjadi tanda kehadiran kasih Allah bagi sesama, dimanapun mereka diutus.

Hidup dalam kesatuan. Para Imam dan Diakon tidak dipanggil untuk berjalan sendiri, melainkan untuk membangun persekutuan dengan sesama pelayan dan umat, meski harus menghadapi banyak tantangan.

Monsinyur Paskalis pun menegaskan agar para tertahbis tidak gentar dalam menjalankan perutusan, karena Allah senantiasa menghadirkan banyak pribadi baik untuk mendampingi dan meneguhkan panggilan yang dijalani dengan tulus.

Rasa Syukur Terselenggaranya Perayaan Tahbisan

Seusai Perayaan Ekaristi dan berkat penutup, rangkaian acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari sejumlah pihak. Diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Tahbisan, Prof. Drs. Adrianus Eliasta Sembiring Meliala juga menyampaikan sambutannya. Dalam ungkapannya, beliau menyatakan rasa syukur atas terselenggaranya perayaan besar ini di tengah suasana Tahun Yubileum. Ia menyampaikan terima kasih kepada Uskup, para imam, keluarga para tertahbis, serta seluruh panitia dan umat yang telah mendukung persiapan hingga perayaan dapat berlangsung dengan baik dan khidmat.

Ia pun turut menceritakan persiapan dalam penyelenggaraan perayaan tahbisan yang penuh dengan dinamika dan tantangan. Meskipun demikian, kerjasama dari segala pihak membuat proses yang berjalan dapat dilewati dengan baik.

Prof. Adrianus juga secara khusus memberikan apresiasi atas kehadiran Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. Kehadiran Menteri, menurutnya, menjadi tanda dukungan nyata pemerintah bagi kehidupan beragama sekaligus memperlihatkan kedekatan dan kepedulian terhadap Gereja Katolik.

Ia menegaskan bahwa tahbisan ini bukan hanya menjadi kebahagiaan bagi keluarga para tertahbis, tetapi juga merupakan rahmat dan sukacita bagi seluruh umat Keuskupan Bogor. Prof. Adrianus pun mengajak umat untuk senantiasa mendoakan dan mendukung para Imam dan Diakon baru agar tetap setia menjalani panggilan serta melayani dengan penuh ketulusan.

Persaudaraan Imam

Pada kesempatan ini pula, RD Dionysius Yumaryogustyn Manopo selaku Ketua UNIO Keuskupan Bogor menyampaikan bahwa persaudaraan antar Imam itu anugerah dan hal yang perlu dirawat.

“Kita bisa menyeleksi orang saat memilih teman. Kita cenderung memilih teman yang sefrekuensi dengan kita. Namun, saudara bukanlah hal yang dapat dipilih. Seperti apapun saudara itu, kita mesti menerima. Memiliki saudara adalah anugerah dari Allah, ” tutur Pastor Vikaris Parokial Santo Joannes Baptista, Patung tersebut.

Kehadiran Menteri Agama

Kehadiran Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, memberikan warna tersendiri dalam Perayaan Tahbisan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para Imam dan Diakon yang baru ditahbiskan, sekaligus menegaskan dukungan pemerintah terhadap kebebasan beragama serta pentingnya merawat kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.

Momen ini juga menjadi catatan sejarah, sebab untuk pertama kalinya seorang Menteri Agama hadir dalam Perayaan Ekaristi Tahbisan di tingkat keuskupan. Tidak hanya itu, Menteri Agama pun memberikan tanda kasih berupa dua perangkat misa bagi para Imam baru serta sepuluh Alkitab bagi para Imam dan Diakon yang ditahbiskan.

Perangkat misa yang lazimnya hanya diberikan kepada uskup baru, kali ini menjadi simbol dukungan nyata pemerintah terhadap pelayanan Gereja. Sementara itu, sepuluh Alkitab yang dihadiahkan secara khusus ditandatangani langsung oleh Menteri Agama sebagai kenang-kenangan yang bernilai historis dan mendalam.

Sebagai ungkapan terima kasih, Paroki Santo Thomas, Kelapa Dua, tempat berlangsungnya perayaan tahbisan, turut menyerahkan cendera mata berupa lukisan diri Menteri Agama. Pemberian ini menjadi tanda persahabatan dan penghargaan atas kehadiran serta dukungan beliau dalam peristiwa iman yang istimewa ini.

 

Sumber : https://keuskupanbogor.org/2025/09/29/tahbisan-imam-dan-diakon-keuskupan-bogor-2025-sukacita-iman-di-tahun-yubileum/