Aksi nyata APP (Aksi Puasa Pembangunan) Ziarah kecil ke makam Mgr. Ignatius Harsono, Pr

Tempat suci termasuk kuburan orang tua atau orang suci atau nenek moyang, didatangi orang karena sebenarnya ingin dekat dengan Hyang Maha Suci. Kubur orang diziarahi karena dianggap yang telah meninggal dapat diminta menjadi perantara, sementara ada sebagian orang berpikir yang sudah meninggal memang pantas didekati sebagai ungkapan cinta dan hormatnya. Contoh yang lebih dekat yaitu makam Uskup Bogor Mgr. Ignatius Harsono, Pr yang berada di TPU Kalimulya 1 Depok.

APP 2024 Keuskupan Bogor bersamaan dengan usianya yang ke-75 (Sinodal, Dialogal&Transformatif) mengambil tema Bersatu memberdayakan umat dalam menyongsong kedatangan Tuhan. Dalam APP 1 dan ke-2 materinya tentang Uskup-Uskup yang pernah berkarya di Keuskupan Bogor. APP 1 tentang Mgr. Nicolaus Johanes Cornelis Geise, OFM lahir di Rotterdam Belanda 7 Februari 1907 dan 6 Maret 1932 ditahbiskan menjadi Imam. Mgr. Geise Uskup pertama di Bogor, seorang antropolog yang mengadakan penelitian di Banten. Sesantinya In Occursum Domini : menyongsong kedatangan Tuhan. Beliau dikenang gigih melakukan pemberdayaan imam dan umat d keuskupan Bogor, mendapat julukan gelar kehormatan dari masyarakat Baduy ‘ JuraganNiti Ganda’, menggagas berdirinya Seminari tinggi Petrus Paulus Bandung, berperan besar dalam pendidikan Universitas Parahyangan Bandung, mendirikan Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya Cipanas dan masih banyak lagi. Mgr Geise berobat ke Belanda dan meninggal 1 Agustus 1995 dimakamkan di Pemakaman Biara Fransiskan Weert, Netherland.

APP ke-2 tentang Mgr. Ignatius Harsono, Pr lahir 15 Desember 1922 di Delanggu, Klaten. Ditahbiskan memjadi imam 6 Januari 1958. Sesantinya Omnes In Unitaten ( Bersama Menuju Kesatuan)Mgr. Harsono membentuk Unio Keuskupan Bogor, Seminari Keluarga, DPP, DKP,  Sekolah Mardi Yuana dll  Dan untuk APP 3 dan 4 tentang Pemberdayaan Umat, tidak menjelaskan tentang Uskup yang pernah berkarya di Bogor lagi, namun perlu diketahui Mgr. Leo Sukoto, SJ Uskup dari Jakarta, Uskup ke-3 di Bogor yang telah meninggal dan dimakamkan di pemakaman Romo-Romo Jesuit di Girisonta, Semarang. Setelah itu Uskup emeritus Mgr. Angkur, OFM dan yang sekarang Mgr. Pascalis Bruno Syukur,OFM.

Berkaca dari atas, setelah pertemuan-pertemuan APP sebagai wujud kecil aksi nyata APP,  Lingkungan St. Ignatius de Loyola berziarah ke makam Mgr. Harsono di Kalimulya I Depok. Banyak yang tidak tau kalau ternyata Uskup dimakamkan  bersama dengan Romo-Romo se keuskupan Bogor di Depok. Dengan mendoakan, mengenangkan kembali serasa lebih dekat dan mengagumi karya-karya penggembalaan mereka selama masih di dunia. Secara kebetulan ketemu dengan Romo Adven Noviyanto, SJ yang berkarya di Kalimantan namun saat ini sedang libur di Depok, beliau juga salah satu siswa Mardi Yuana yang didirikan Mgr. Harsono.

Untuk pertemuan APP di lingkungan, setiap pertemuan dibagi menjadi 2(dua) kelompok, yaitu dewasaa dan OMK. Untuk BIA karena hanya sedikit jadi digabung. Rata-rata untuk Pertemuan dari 32 KK dihadiri oleh  19 orang yang terdiri dari BIA 2, OMK 5, Lansia 1 dan Dewasa 11. Mari kita meneladani sikap-sikap positif dan meneruskan perjuangannyang telah dirintis oleh gembala-gembala kita sebelumnya.

 

Monica Eka Handayani
Ketua Lingkungan St. Ignatius de Loyola