Penerimaan Sakramen Krisma
Bersamaan dengan misa Hari Minggu Biasa ke-XXV Tahun B, sejumlah 55 umat Gereja Paroki Keluarga Kudus Cibinong telah menerima sakramen Krisma pada hari Sabtu 18 September 2021, pukul 18.00 WIB. Sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, misa tersebut dihadiri oleh 3 wilayah yang dijadwalkan yaitu wilayah Bejana Rohani, wilayah Yohanes Penginjil, wilayah Stefanus, dan juga para calon peserta penerima krisma. Dikarenakan adanya penerimaan sakramen Krisma, maka dari itu misa tersebut dipimpin oleh RD Yohanes Suparta (Vikaris Jenderal Keuskupan Sufragan Bogor), RD. Marselinus Wahyu Dwi Harjanto (Pastor Paroki), RD Robertus Arie Priyanto (Pastor Vikaris), serta RD. Lucius Joko (Pastor Vikaris). Vikaris Jenderal berpesan bahwa para penerima sakramen Krisma akan semakin didewasakan dalam iman setelah menerima sakramen Krisma.
Kita ketahui bahwa Sakramen Krisma merupakan salah satu dari tiga sakramen inisiasi Kristen yaitu Baptis, Krisma dan Ekaristi. Sakramen Krisma memiliki dasar Kitab Suci dari (Kis 8:16-17) “Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.” dan dari (Kis 19:5-6) “Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat”. dari kedua kutipan ini jelas bahwa Sakramen Krisma membutuhkan penumpangan tangan untuk mengundang Roh Kudus.
Didalam sakramen Krisma, kita menerima “Kepenuhan Roh Kudus” sehingga kita dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam Gereja. Bandingkan dengan para rasul yang menerima Roh Kudus saat Pantekosta, sebelum peristiwa Pantekosta mereka sudah menerima Roh Kudus (lihat Yoh 20:22) tetapi mereka baru ‘aktif’ sesudah Pantekosta. Demikian juga halnya dengan kita karena sebenarnya Roh Kuduspun sudah kita terima saat Permandian, yaitu Roh yang menjadikan kita Anak-Anak Allah, dan yang membersihkan kita dari Dosa Asal (lebih Jelasnya lihat tentang Sakramen Babtis). Itulah disebutkan bahwa Sakramen Babtis adalah Sakramen Paskah dan Sakramen Krisma adalah Sakramen Pantekosta.
Dalam Sakramen Krisma pula ada pengurapan dengan minyak Krisma yang berarti kita yang sudah menerima Krisma Dikuduskan, Dikhususkan, dan menerima Kuasa untuk melakukan tugas perutusan kita sebagai umat beriman (bdk 1 Samuel 10:1;1Samuel 16:13; 1 Raj 1:39). Dengan menerima Sakramen Krisma, kita menerima Roh Kudus yang merupakan meterai, Tanda bahwa kita ini milik Allah.
Perayaan Ekaristi ini berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan yang ketat (5M).
– Bernardus Curtis Maringka–