Peran Orang Muda Dalam Gereja

Mengutip dari buku Road Map II Kebijakan Pastoral Transformatif Keuskupan Bogor tahun 2020-2030, kelompok kaum muda adalah kelompok yang sangat menentukan Gereja saat ini dan Gereja di masa depan. Mereka penuh dengan berbagai potensi tetapi sekaligus juga rentan dengan berbagai hal. Arus besar dunia yang semakin materialistis dan individualis menjadi isu besar yang membayangi kaum muda saat ini. Pada satu sisi, ada ekspetasi terhadap kaum muda untuk mengembangkan diri melalui berbagai cara yang selaras dengan Injil dan arahan Gereja. Tetapi di sisi lain terdapat tarikan yang juga kuat ke arus besar zaman ini ke vektor yang lain, yakni hedonisme, egoisme, dan dekonstruktifisme.

Dari penjelasan Road Map Keuskupan Bogor di atas, kita bisa melihat bersama bahwa orang muda merupakan penentu masa depan Gereja. Bagaimana caranya agar selaras dengan Injil dan arahan Gereja? Kaum muda perlu mengambil peran dalam kegiatan Gereja. Hemat saya, terlibat aktif dalam setiap kegiatan kaum muda di tingkat lingkungan, wilayah, dan Paroki.

Setiap kali misa, peran kaum muda belum terlihat sepenuhnya. Misalnya, berpartisipasi sebagai kelompok koor, menjadi petugas tata tertib maupun parkir keamanan, pemazmur, dan lain-lain. Namun, pada kenyataannya kebanyakan kaum muda masih enggan untuk mengambil peran itu. Saya melihat beberapa tahun terakhir OMK di Paroki Cibinong, cenderung mengedepankan kegiatan penuh euforia semata. Enggan terjun pada kegiatan sosial maupun pembangunan karakter diri.

Dalam hal ini, peran orangtua juga dibutuhkan untuk mendorong anak-anaknya terlibat aktif di Gereja. Masih banyak orangtua yang terus menerus ‘mengekang’ anak untuk bimbel di sana-sini. Kegiatan akademik yang terus menerus mengekang, tanpa memikirkan bahwa mereka juga harus terlibat aktif dalam Gereja. Padahal di masa mendatang kaum mudalah yang akan menjadi pemegang Gereja.

Terkadang kaum muda pun sering kali ‘ketergantungan’. Hal ini terlihat setiap kali ada acara pertemuan orang muda. Kalau teman terdekat mereka tidak ikut serta dalam acara, maka ia pun tidak ikut. Kebiasaan ini-lah yang harus dihilangkan orang muda saat ini.  

Harapan kami kedepan, mengajak kaum muda khususnya yang berada di Paroki Keluarga Kudus Cibinong untuk terlibat aktif bukan sekadar dengan acara yang penuh dnegan euforia saja. Perlu ada dukungan secara holistik dan itu harus dari orangtua dan para imam.

Joaninha Elisa Vaz

Ketua OMK Paroki Keluarga Kudus Cibinong