Aku telah Melihat Tuhan

(Yoh 20:11-18)

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia pasti dan akan selalu mengalami perjumpaan dengan sesama. Dalam perjumpaan dengan sesama sering kali kita mengalami berbagai realita kehidupan yang terkadang rasanya menyedihkan. Tidak ada harapan. Akibatnya, manusia sering merasa ragu dan mempertanyakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan.

Berbagai pertanyaan terlontar di dalam pikiran-pikiran, misalnya, apakah Tuhan sungguh mendengar doa saya? Apakah Tuhan memang mencintai saya? Mengapa Tuhan diam? Apakah Tuhan sungguh hadir dalam perjumpaan saya dengan sesama? Apakah Tuhan itu sungguh ada dalam realita kehidupan yang terkadang tidak sesuai dengan harapan? Pertanyaan-pertanyan cenderung menjadi alasan kita untuk meragukan kehadiran Allah.

            Jika kita berbicara dalam sebuah keraguan dalam realita hidup, ada sosok yang cocok untuk kita teladani. Ia adalah Maria Magdalena. Namanya tentu sering kita baca dalam Kitab Suci. Darinya, Yesus pernah mengusir tujuh setan (Mrk 16:9). Ia menjadi bagian dari banyak perempuan yang setia mengikuti perjalanan Yesus (Luk 18:1-3). Ia juga setia menemani Yesus di bawah kayu salib (Yoh 19:25). Puncak kesetiaan Maria Magdalena dapat kita baca dalam perannya sebagai saksi mata kebangkitan Yesus yang begitu ditonjolkan dalam Injil Yohanes 20:1-18.

Magdalena ialah orang pertama yang datang ke makam Yesus dan menangis karena merasa kehilangan Tuhan. Ia adalah orang pertama yang mendapat tugas mewartakan kebangkitan Yesus. Di saat para murid mengalami kebingungan, tanpa harapan dan rasa kehilangan yang mendalam, ia menjadi orang sigap yang mewartakan, “Aku telah melihat Tuhan.”

            Semoga dengan merayakan Paskah Kebangkitan Tuhan, kita dapat meneladani Maria Magdalena yang mengalami perubahan hidup melalui perjumpaan dengan Tuhan dan sesama. Semoga kita menghayati setiap bentuk perjumpaan hidup dengan orang lain—realita hidup sebagai perjumpaan dengan Tuhan yang begitu mencintai kita.

Agar kita pun mampu menerima peristiwa kehilangan sebagai suatu bentuk perjumpaan dengan Tuhan yang menyembuhkan; Tuhan yang membangkitkan. Pada akhirnya, kita diajak untuk menjadi Maria Magdalena lain yang mewartakan kepada banyak orang terutama mereka yang hilang harapan dan remuk redam jiwanya, “Aku telah melihat Tuhan!”

Ia baik dan sungguh amat baik. Selamat paskah. Selamat mewartakan “Aku telah melihat Tuhan.”

Nikolas Wijaya

Koordinator Seksi Kitab Suci dan Pendamping Fasilitator Lingkungan