Tahbisan Dua Imam Baru, Mgr Paskalis: Jadilah Imam yang Berjiwa Melayani!

Keuskupan Bogor mendapat anugerah dua Imam baru pada hari ini, Selasa, 24 Mei 2022. Uskup Keuskupan Bogor yaitu Mgr Paskalis Bruno Syukur menahbiskan dua Imam diosesan di Paroki Keluarga Kudus-Cibinong. Kedua Imam tersebut adalah RD Wolfgang Amadeus Mario Sara dan RD Albertus Aris Bangkit Sihotang.

Perayaan Ekaristi Tahbisan Presbyterat diadakan secara konselebrasi. Mgr Paskalis menjadi selebran utama dan didampingi oleh RD Yohanes Suparta selaku Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor dan RD Nikasius Jatmiko selaku Rektor Seminari Tinggi Santo Petrus Paulus Keuskupan Bogor. Puluhan Imam Keuskupan Bogor pun turut hadir memberikan berkat dan dukungan bagi kedua Imam tersebut.

Tiga Komitmen yang Harus Dimiliki

Dalam homilinya, Mgr Paskalis menyampaikan pesan bahwa apabila ingin menjadi Imam harus memiliki tekad yang besar dan kemauan yang kuat. Uskup Keuskupan Bogor tersebut pun mengenang kembali perjuangan para neomis saat menjalani masa-masa panggilan menjelang tahbisan. “Mereka memperlihatkan tekad kuat melalui proses panjang perjalanan menjadi Imam. Kemauan mereka lah yang mengantarkan mereka hingga di titik ini, ” Tutur Mgr Paskalis. Lebih lanjut, Mgr Paskalis mengatakan bahwa saat siap menghidupi kehidupan yang serupa dengan Yesus, Sang Guru mereka, maka harus dipahami bahwa kita harus siap sedia melaksanakan kehendak Tuhan, menjadi pemimpin yang melayani dan siap menjadi seorang hamba. Berjuanglah menjadi pemimpin yang melayani, yang siap menjadi hamba, yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan, berempati, menyembuhkan dan berkomitmen pada pertumbuhan orang lain, serta kemampuan untuk membangun komunitas. “Seorang Imam tertahbis, Ia disiapkan untuk menjadi Gembala, menjadi pemimpin. Ia diberi kuasa untuk memimpin atas umatnya, maka setiap orang tertahbis harus meyakini diri sebagai seorang pemimpin yang melayani. Barang siapa hendak menjadi pemimpin hendaklah menjadi hamba bagi semua. Seorang pemimpin akan selalu mengutamakan kehendak Tuhan dan yang dikehendaki Gereja, ” Tegasnya.

Kepribadian yang bersukacita atas nama Tuhan adalah kepribadian yang perlu dimiliki Imam yang tertahbis. Kepribadian yang memiliki sukacita di dalam hidupnya akan membuat para Imam yang tertahbis ini menyadari karunia yang diberikan oleh Tuhan. Jika sudah bersukacita, Ia akan dengan mudah memberikan kebaikan kepada khalayak luas. Mgr Paskalis pun berpesan kepada para Imam tentang tiga komitmen yang perlu dimiliki oleh para Imam. Ketiga komitmen tersebut adalah; Komitmen menjadi Nabi, mesti mengomunikasikan kehendak Tuhan kepada umat dan dunia. Seorang Nabi selalu mengomunikasikan apa yang dikatakan Tuhan kepada orang-orang. Isi komunikasi harus melingkupi tentang semangat berkomunitas dan menyampaikan kehendak Allah. Agar melalui komunikasi tersebut dapat disampaikan hanya Tuhan lah sumber kebahagiaan.

Komitmen menjadi Imam yang menguduskan dirinya dan umat, artinya Ekaristi mesti dilaksanakan dengan rasa penuh ketertarikan dan keingintahuan akan misteri Tuhan. Selain itu, rasa kagum dan hormat amat dibutuhkan untuk mempersiapkan diri dalam Perayaan Ekaristi. Hal ini agar Perayaan Ekaristi dirayakan dengan sukacita dan bukan hanya rutinitas belaka. Maka dalam hal ini, Imam harus berdoa dan berkontemplasi dalam mempersiapkan diri untuk merayakan sesuatu yang sungguh mulia dalam Perayaan Ekaristi. Komitmen menjadi Raja, Pastor, Gembala yang melayani, sebagai seorang Imam harus mempersatukan umat dan mempersiapkan kolegialitas antar Imam.

Tugas Perutusan

RD Albertus Aris Bangkit Sihotang memberikan sapaannya setelah ditahbiskan, Ia mengungkapkan rasa syukur dan rasa terima kasihnya kepada Uskup, Pastor dan para umat Keuskupan Bogor. Ia juga mengungkapkan rasa bangganya karena telah menjadi bagian dalam kolegialitas Imam Keuskupan Bogor. “Ini adalah proses yang kami berdua jalani hingga akhir hayat. Doakan kami dapat setia dan jika kami melakukan kesalahan, mohon untuk menegur kami, tapi jangan hakimi kami” ujarnya sambil berkelakar.

Usai menerima rahmat tahbisan presbyterat, kedua neomis ini akan segera menjalankan tugas di tempat perutusannya masing-masing. Surat keputusan penugasan tersebut dibacakan oleh RD Yohanes Suparta, dalam surat keputusan kedua neomis diutus sebagai:

RD Wolfgang Amadeus Mario Sara menjadi Pastor Vikaris Parokial di Paroki Santo Joseph-Sukabumi

RD Albertus Aris Bangkit Sihotang menjadi Pastor Vikaris Parokial di Paroki Santo Fransiskus Asisi-Sukasari dan Wakil Kepala Perwakilan Yayasan Mardi Yuana Bogor-Sukasari

Proficiat dan selamat menjalankan karya penggembalaan!

Artikel dari : Komsos Keuskupan Bogor
Foto dari : Komsos Paroki Keluarga Kudus Cibinong